Looking For Anything Specific?

Header Ads

Review Novel BRISTOL

Review Novel BRISTOL


Judul: Bristol
Penulis: Vinca Callista
Penerbit: Grasindo
ISBN: 978-602-375-593-6
Halaman : 208 Hlm

Blurb

El-Visnu Ansara mengajak Kaendra Salasika ke Bristol, Inggris, untuk memilih jurusan kuliah yang akan diambilnya. Sebenarnya, hal itu bisa dilakukan dari Indonesia. Tapi, Kae enggak menolak tawaran jalan-jalan gratis ke kota impiannya. Apalagi, dia bisa pergi jauh dari adik kembar yang tidak diinginkannya.

Namun ternyata, perjalanan ke sisi lain dunia menyeret Kae ke banyak pertanyaan membingungkan. Tentang Elvis dan beasiswa yang diberikan untuknya. Tentang masa lalu Elvis yang belum usai dengan Alita, cewek paling keren yang jadi idola Kae, sekaligus pemilik flat mewah tempat mereka tinggal di Bristol.

Kae berada di ambang krisis kepercayaan diri, sementara mimpi-mimpinya yang tinggi terus mendesak minta diwujudkan. Bristol pun tanpa diduga mempertemukannya dengan Greg, cowok Inggris yang mendambakan perempuan Indonesia dalam hidupnya

Kae tak punya banyak waktu. Ia harus segera menentukan pilihan. Dan, Bristol menjadi saksi kepada siapa hati Kae dijatuhkan.



Novel ini menceritakan perjalanan Kaendra dengan Elvis untuk melihat dan mencari tahu tentang tempat perkuliahan yang akan Kae ambil. Kae yang hidup dengan seorang ayah dan adik kembarnya. Namun hubungan mereka tidak harmonis, seperti saudara kembar pada umunya. Karena, keduanya memiliki perbedaan yang bertolak belakang.

Kae dibiayai oleh perusahaan ayah Elvis, membuat Elvin turun tangan untuk mendampingi Kae selama di Bristol. Di Bristol mereka tinggal di tempat Aliran yang tidak lain wanita yang sempat dicintai Elvis dan salah satu mahasiswi dari perkuliahan yang Kae inginkan.

Bristol ialah tempat di mana Kae bisa merasa dicintai, tepatnya ia jatuh cinta pada sosok Greg, dan begitu pun Greg yang sedang mencari wanita Indonesia lainnya selain Alita.

Novel yang dikemas dengan bahasa yang mudah dimengerti tentunya, juga dikemas dengan adegan yang main. Tidak terlalu over dalam bertindak.

Saat membaca novel ini, rasanya saya seperti membaca percakapan film luar negeri, yang artinya pas penyampaian dari tata bahasa si pemeran Indonesia dan Bristol sendiri.

Yang saya suka juga dari beberapa kutipan yang ditulis di setiap perubahan bab. Kutipannya digambarkan sebagai curahan hati Kae.

Namun, hal yang kurang sreg itu, penulis terlalu mendeskripsikan penampilan si pemeran. Jadi penulis menyebutkan dia berbaju warna ini, dengan rambut gini, dan lain sebagainya. Sebenarnya itu bisa lebih disederhanakan dan tidak perlu terlalu detail, karena membuat pembaca mudah bosan.

Tapi cukup terhibur, sih.

Rate 3,5 dari 5

Post a Comment

0 Comments