Looking For Anything Specific?

Header Ads

Review Novel El Karya Luluk HF



Review NOVEL EL Karya LULUK HF
Penerbit : Bintang Media

Bercerita tentang seorang pengusaha muda yang sangat sukses bernama Mario Adipati Haling. Di umurnya yang mendekati angka tiga puluh, sosok Mario belum pernah merasakan kisah percintaan di dalam hidupnya. Hingga suatu hari, takdir mempertemukannya dengan gadis remaja yang memiliki sifat ajaib dan kepribadian penuh misteri, Dafychi Guanni Freedy.

Awal membaca Blurb novel El ini membuat saya tidak sabar untuk segera terjun ke setiap alur cerita, mungkin ini novel pertama yang saya habiskan selama satu hari, rasanya begitu penasaran saja jika tidak cepat-cepat dibereskan, dan nyatanya cerita itu terkemas dengan begitu apik, meskipun versi wattpad jauh berbeda dengan versi novel.

Halaman awal sudah disajikan drama antara Mario dan Nyonya Abahay yang tidak lain Ibu dari Mario, dari percakapan mereka membuat saya mengingatkan Mamah saya yang terus saja menyuruh saya untuk cepat membawa pasangan ke rumah, jadilah halaman ini membuat saya tertawa terbahak-bahak, saat membaca permintaan Nyonya Abahay pada anaknya itu.

Halaman selanjutnya mengenalkan sosok Dafychi, sosoknya jauh dari kata 'anggun' dia brutal, namun pintar. Di part ini saya menemukan sisi lain seorang wanita yang tidak hanya tercipta sebagai makhluk terlemah, melainkan bisa sekuat, dan bahkan lebih kuat dari laki-laki sekalipun.

Pertemuan Mario dan Dafychi terbilang unik, ya memang sama dengan cerita-cerita lainnya, penuh dengan debat antara gadis SMA dan om om pengusaha, namun itu menjadi nilai menarik bagi saya, membaca halaman demi halaman pun seperti langsung terjun menjadi sosok Dafychi.

Tidak hanya masalah cinta, di sini pun diceritakan bagaimana menjadi sahabat yang baik, meskipun Dafychi tidak selembut Sivia sahabatnya, paling tidak Dafychi bisa menjadi seorang pelindung bagi sahabatnya. Serta cerita ini pun dikemas dengan berbagai genre, dari romantis, action dan Comedy yang tiba-tiba bisa membuat envy, menangis, tertawa dan tegang.

Teror perusahaan yang ikut diceritakan di sini, membuat warna yang berbeda serta membuat cerita tidak monoton untuk dinikmati, setiap halamannya punya porsi emosi masing-masing.

Tanpa sepengetahuan siapapun terkecuali keluarganya, Dafychi memiliki penyakit kepribadian ganda, yang menyebabkan dia harus dikawal oleh seluruh bawahan Ayahnya, namun sisi lain Dafychi yang tidak lain Dafyna jauh berbeda. Kata Iqbal adiknya saat penyakit itu muncul sosok Dafyna mempunyai 'sindrom cogan lovers' dimana dia merasa senang melihat laki-laki tampan- hal 57.

Ando sang Kakak, Iqbal sang Adik, mereka berdua begitu menyayangi Dafychi. Di sini terdapat perbedaan cerita, dari cerita versi Dafychi, lalu cerita Ando dan Sivia serta Illy. Ketika berusaha melahap semua ceritanya, akan benar-benar terbuai dan ragu untuk berhenti membaca, hingga akhirnya melahap habis dalam satu waktu.

Cerita yang sangat menarik, berbeda dan inspirasi. Diujung cerita pun ketika cinta Mario tiba-tiba tumbuh untuk Dafychi namun terhalang restu Ayah Dafychi karena penyakit yang mematikan itu, membuat Ayahnya harus membawa Dafychi ke Prancis bersama dirinya, di sini tombak permasalahan percintaan mereka yang terhalang oleh jarak, namun hal itu tidak membuat Mario berhenti, dia bersikeras berusaha ingin mendapatkan restu Ayahnya.

Dan keajaiban itu datang, Mr. Bov yang tidak lain Ayahnya Dafychi memberikan restu untuk keduanya, dengan perjuangan Mario yang besar, hal itu pun cukup membuat terkesan, bagaimana seharusnya laki-laki yang memperjuangkan gadis pilihannya.

Di akhir kisah ini terselesaikan dengan kebahagiaan Mario dan Dafychi. Cerita ini benar-benar tidak bisa dilupakan, setelah beberapa kali membaca pun tetap saja dapat feel-nya, padahal saya sendiri sering merasa bosan jika membaca cerita berulang-ulang, namun tidak dengan novel 'El' ini. Mungkin dari beberapa novel Kak Luluk HF yang diantaranya; Delov, Delov 2, El, Mariposa, bagi saya novel El yang bisa membuat emosi para pembaca berubah-ubah. Untuk itu, ayo membaca ceritanya .


Post a Comment

0 Comments