Looking For Anything Specific?

Header Ads

Review Novel People Like Us

Review Novel People Like Us

#NgereadKuy
#KMC8
#BacaBuku


Judul Buku : People Like Us
Penulis : Yosephine Monica
Tebal Buku : 330 Halaman
Penerbit : Penerbit Haru
ISBN : 978-602-7742-35-2




“Jika kau bisa berhenti membenci seseorang, kau juga bisa berhenti menyukai seseorang. Itulah yang terjadi.” Hlm—220

----------------------------------------

Cerita ini diawali dari kisah Amy yang menaruh cinta pertamanya pada Ben.

Cerita remaja pada umumnya ketika cinta yang tidak terbalas, dengan sikap dingin seseorang yang disukainya.

Gadis bernama Amy yang mengidap penyakit kanker limfa, yang membuat dirinya merasa dekat dengan kematian. Namun, ia berusaha baik-baik saja untuk melawan penyakit ganasnya.

Dimulai dari Lana, teman baik Amy yang memaksa Ben untuk menjenguk Amy di rumah sakit, karena kondisinya yang drop, tapi tidak segampang itu meminta Ben. Ben, selalu membencinya, karena Amy seorang penguntit dan membuat Ben tidak pernah nyaman, pernah sekali-kali Ben berharap Amy mati!

Ben memang tidak tahu banyak tentang Amy, bahkan ia tidak ada ketertarikan apa pun. Lana yang keras kepala terus saja berbicara Amy di hadapan Ben, dibantu dengan kedua temannya Ben juga.

Namun, hal itu membuat Ben tahu banyak tentang Amy, ternyata mereka mempunyai banyak kesamaan, salah satunya suka menulis cerita. Di sanalah awal kedekatan mereka.

Hmmm....

Aku suka dengan penyajian ceritanya, cukup menguras emosi. Tipe cerita yang ringan jadi mudah untuk si pembaca bisa memasuki karakter-karakter di dalam cerita ini, dan yang paling aku suka karakter Amy, karakter yang dewasa dan agak keras kepala mencintai Ben. Namun, Ben pada akhirnya bisa membalas rasa itu tanpa sepengetahuannya.

“... Adalah hak semua orang untuk menyukai sesuatu.” Hlm—218

“Kekasih pertama takkan pernah bertahan selamanya.” Hlm—219

Ada kisah yang begitu mengharukan di kedua kutipan tersebut, ketika Ben dan Amy sama-sama dekat, cukup membuat pembaca baper sendiri ketika membuka halaman per halamannya.

“Kenapa aku harus menahan seseorang yang ingin pergi?” Hlm—220

Dipercakapkan ini menceritakan tentang kisah Irina mantan Ben yang masih begitu ia cintai, bagi Ben Irina wanita terbaik, tetapi jika ia ingin pergi dengan hati terbuka pun Ben menginginkannya.

--------------------------------------------------

Awalnya aku berusaha untuk tidak menangis saat membaca ending karena sudah tahu akan seperti apa, tetapi menangis juga. Penulis bisa memberikan rasa berbeda saat menuliskan cerita ini, meskipun sudah tertebak alur ceritanya tapi membuat si pembaca tetap menguras emosi.

Itu saja review dari aku, untuk lebih detailnya kalian bisa baca sendiri.

.

4/5

Post a Comment

0 Comments